Wednesday, June 27, 2007

Michelle Marsh

Michelle Marsh is Topless and Running

I have no idea what the hell is going on in these pictures of Michelle Marsh at the beach, but I take comfort in the fact that it looks like she really doesn't either. She has two giant pumpkins growing out of her chest, so it's hard to imagine that she'd have no idea where her top is. Maybe it was that fox on Dora the Explorer. Oh that Swiper, he's so sneaky!

These are probably NSFW:

Michelle Marsh older news:


Hot Gossip Celeb

Paris Hilton Isn't Hungry

Officials at the Lynwood jail have threatened to put Paris on a feeding tube if she continues to refuse to eat. Paris, 25, who was listed at 110 pounds when she entered jail, now reportedly weighs 100 pounds.

After she was transferred back, Paris refused to eat. Staff became worried as she seems very thin with her bones poking out. She was also very weak and lethargic. They threatened to put her on an intravenous drip to rehydrate her and give her some nourishment unless she started eating. She has since managed to get a little food down, but doctors are closely monitoring her."

It's times like these when I wished I worked in that jail. I'd take Paris her food, hold it through the bars, then snatch it back real fast when she tried to reach for it. I'd do that for a while then I'd do the thing where I pretend I'm about to drop it, then laugh and tell the guards she refused to eat. Then I'd put in her feeding tube and fill her with warm nutritious goodness. Like battery acid.

Nicky and Kathy Hilton worrying and holding a vigil at the Free Paris rally. Oh wait, no, I mean "out shopping".

Paris Hilton is Released From Jail Again

I couldn't sleep tonight and now I know why. My body wanted to keep me awake so I could receive this really good news from TMZ:
After 23 days in jail, Paris Hilton is finally a free woman.

The heiress was released from prison shortly after midnight on Tuesday. Law enforcement sources tell TMZ that Paris has lost nearly 10 pounds during her stay and that on her way out of jail, she stopped to change clothes in a public restroom that "smells rancid."

Sources also tell TMZ that Lynwood jail is happy to see Paris go and they hope that now things can get back to normal. Don't we all.

Story developing ..."

Why do people always refer to the Retarded Ostrich as "the heiress?" Why not "the herpes spreader" or "cum crusted saggy eyelid-girl" or "puke?" those descriptions seem to make more sense, and you don't need to bother with that pesky "i before e, except after c" rule.

Friday, June 22, 2007

Perselingkuhan Nanik 2

Perselingkuhanku Karena Suamiku
(Bagian 2)

Kisah sebelumnya .............Dan sejak saat itu, percumbuan kami belumlah lengkap apabila saya belum melakukan oral seks terhadapnya. Bagi saya, saya merasa memiliki hobby baru. Membuatnya nikmat melalui oral seks.

Hingga suatu saat di tengah percumbuan hebat kami dimana pakaian kami sudah hampir terbuka semua, di jok belakang mobil saya di pelataran parkir department store "R" yang terletak di jalan yang menggunakan nama seorang pangeran, ia mengangkat rok saya dan menyingkap sedikit celana dalam saya, lalu kemudian dengan cepat dan lembutnya, Eri mencumbu dan menyapu vagina saya dengan lidahnya. Sungguh saya dibuatnya kaget dan bingung yang bukan kepalang. Suami saya sama sekali tidak pernah melakukan hal ini terhadap saya. Di tengah kebingungan itu, saya sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Saya mencintainya, tapi saya sama sekali tidak menyangka hingga sejauh ini kisah asmara kami. Begitu lembutnya dia mempermainkan klitoris saya dengan sapuan lidahnya, hingga akhirnya rasa bingung itu lenyap ditelan rasa geli dan nikmat yang sudah menjalar di sekujur tubuh saya. Saya hanya bisa meremas rambut kepalanya, menekan kepalanya lebih dekat di vagina saya yang kian membasah. Kenikmatan itu juga yang akhirnya membuat saya mengangkat kedua paha dengan lebih membuka kangkangan keduanya.

Setelah kurang lebih lima belas menit dia menjilati klitoris saya dengan berbagai cara, saya disuruhnya rebah di jok belakang dan segera dia menindih saya. Rupanya Eri telah menurunkan celananya tanpa sepengetahuan saya sewaktu saya masih melayang-layang.

Dengan cepat Eri menyodorkan penisnya menuju bibir vagina saya. Dan mempermainkan kepala penisnya di bibir vagina saya. Saya kembali menggelinjang. Sama sekali tidak terbesit di benak saya, bahwa kami masih bermain di area parkir sebuah pusat belanja yang terletak di jalan "D". Yang suatu saat dapat dipergoki satpam.

Kembali saya tersentak hebat saat kepala penisnya menggesek-gesek klitoris saya dengan agak kuat. Tubuh saya mulai bergetar hebat. Apa ini yang dinamakan luapan birahi?
Karena vagina saya yang sudah basah sejak tadi, Eri tidak mendapat kesulitan untuk akhirnya dengan cepat dan lembut menyelipkan penisnya di liang vagina saya.

Saya kembali tersentak dalam sejuta kenikmatan. Sebuah benda yang besar dan panjang menyelinap masuk secara perlahan, sehingga menimbulkan gesekan halus pada klitoris saya. Tubuh saya mengejang sesaat. Tiba-tiba muncul rasa heran yang amat sangat dalam diri saya. Selama ini saya tidak pernah merasakan nikmatnya seks dengan suami saya. Yang saya tahu selama ini, seks adalah menyakitkan. Saya hanya menjadi mesin pemuas nafsu seks suami saya tanpa peduli apakah saya menikmatinya atau tidak. Nikmat seks seolah-olah hanya dongeng belaka di telinga saya.

Tapi Eri... seolah-olah dia kini memberikan bukti bahwa nikmat seks itu ada. Dan nyata. Kini saya sadar sepenuhnya. Saya semakin mencintainya. Saya pun kembali larut dalam kebahagiaan nikmatnya seks. Saya pun menyambut cintanya, juga menyambut goyangannya tidak kalah hebat. Seolah saya ingin menumpahkan dan mencapai kenikmatan seks yang baru saya rasakan dan ingin memberitahunya untuk bersama menikmati seks ini sepuas-puasnya.

Entah berapa lama kami bercinta dan saling berpacu dalam nafsu birahi di dalam mobil Genio berwarna gelap bernomor polisi D* 1**9 **. Akhirnya dia membiarkan saya selesai terlebih dahulu. Sungguh saya tidak menyangka bahwa kenikmatan seks itu begitu indah, menyenangkan dan memuaskan. Saya pun dibuatnya lemas dan tidak bertenaga, terkapar di jok mobil. Telentang tidak berdaya, dengan rasa sejuta bahagia dan kepuasan yang tidak ternilai. Sementara Eri akhirnya mempercepat ritme ayunan pinggulnya dan saya merasakan adanya semburan hangat di dalam vagina saya. Semburan sperma Eri.

Saya sempat khawatir akan kehamilan akibat hubungan kami. Tapi Eri segera berbisik bahwa dia ingin saya hamil dan membesarkan anak tersebut. Berangsur-angsur kekhawatiran saya menghilang. Di satu sisi, keinginan saya untuk hamil bisa saja terkabul. Dan ini yang saya tunggu. Akhirnya siasat pun diatur, apalagi golongan darah Eri sama persis dengan suami saya.

Sejak saat itu, kami pun rutin melakukan hubungan seks untuk saling meluapkan cinta dan memuaskan nafsu birahi kami, dimana pun kami sempat. Bahkan pernah di ruangan kantor saya pada saat sepi, Eri meminta saya untuk berdiri membungkuk di tepi meja kerja saya dan dia menyetubuhi saya dari belakang dengan terlebih dahulu mengangkat rok dan menurunkan celana saya dan kemudian mempermainkan vagina saya dengan lidahnya yang kasat.

Kini bukan saja suami saya yang berselingkuh. Saya pun turut terjerumus dalam dunia perselingkuhan. Perselingkuhan yang saya rasa adalah abadi. Apakah ini semua karena cinta sejati saya dengan Eri?

Apakah karena awalnya kawin paksa oleh ayah saya, hingga tidak pernah ada cinta antara saya dan suami saya?

Hingga kini hubungan saya dan Eri telah berusia dua tahun, baik hubungan komunikasi maupun secara seksual. Kami tetap saling memperhatikan, mengasihi, menjaga dan juga saling mengisi kekurangan satu sama lain. Seperti layaknya suami istri sejati.

Kini saya sudah tidak peduli lagi terhadap apa yang dilakukan suami saya. Anak kandung saya dari hasil hubungan intim saya dengan Eri dan anak angkat saya pun lebih dekat dengan Eri ketimbang suami saya. Entah kenapa, saya sangat berbahagia menjalani semua ini. Saya sudah menemukan cinta sejati saya.

Untuk Eri, apabila Anda membaca cerita ini, saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa kami bertiga sangat mencintai dan merindukanmu.

Salam dari Surya, putra kandungmu dan Nindi, putri angkatku.

Sunday, June 17, 2007

Perselingkuhan Nanik

(Bagian 1)

Nama saya Nanik. Saya adalah anak pertama dari sebuah keluarga yang serba berkecukupan. Ayah saya adalah seorang pengusaha di bidang perbankan yang cukup diperhitungkan di daerah saya. Saya menikah atas dasar paksaan ayah saya. Sungguh tidak mengenakan menikah dengan orang yang tidak saya cintai, walaupun sudah kurang lebih sembilan tahun usia pernikahan kami. Suami saya, Bramono, adalah seorang dokter yang sedang mengambil spesialisasi bedah di Rumah Sakit pemerintah di kota kami. Terlihat hebat memang. Tapi sayangnya keluarganya ternyata memiliki bibit keturunan "orang stress". Ini yang menyebabkan saya mengambil keputusan untuk lebih baik mengadopsi daripada memiliki keturunan 'stress'.

Sikapnya sebagai suami sama sekali tidak mencerminkan seorang suami. Terlebih saat dia menyadari bahwa dirinya adalah kesayangan ayah saya, mertuanya. Beberapa alasan ayah saya sangat menyayanginya adalah karena suami saya adalah seorang dokter dan (katanya) adalah keturunan orang terhormat. Terhormat? Menjaga nama baik diri sendiri saja tidak bisa, apalagi nama baik keluarga dan rumah tangga? Sudah cukup lama saya bertahan menjaga nama baik keluarga, hingga akhirnya saya menyadari bahwa ada pihak ketiga yang mengganggu rumah tangga kami.

Namanya Erna. Dia seorang mahasiswi kedokteran hewan yang menjadi gundik suami saya untuk sekian tahun lamanya. Sama sekali tidak ada yang menarik dari dirinya. Kalau boleh saya menyombongkan diri, perbedaan saya dan dirinya ibarat langit dan bumi. Entah apa yang diinginkan suami saya dari dirinya. Bukan hanya nama baik rumah tangga kami yang tercoreng, tapi juga nama baik orang tua saya. Dia membawa 'gundik'nya itu dengan leluasa menggunakan kendaraan pribadi ayah saya, karena memang ia belum mampu memiliki sebuah mobil. Bahkan untuk membeli bautnya pun mungkin masih meminta uang dari saya.

Di tengah kebingungan, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti program Magister Manajemen yang baru saja dibuka di sebuah universitas negeri di kota saya. Di sini saya banyak menjumpai teman baru. Kejenuhan dan kebingungan saya mulai sedikit terobati dengan aktivitas belajar baik di kampus maupun di luar.

Entah angin darimana yang berhembus, saya mendengar bahwa salah seorang teman kuliah saya bertempat tinggal di daerah perumahan yang sama dengan Erni. Tiba-tiba timbul kembali rasa penasaran terhadap 'gundik' suami saya itu. Ibarat wartawan, saya pun mulai melancarkan beberapa pertanyaan daerah seputar perumahan tersebut.

Namanya Eri. Begitu setidaknya ia dipanggil. Pertama memang ia menaruh curiga terhadap pertanyaan saya. Saya berusaha membohonginya agar aib rumah tangga saya tidak terbongkar. Namun karena rasa penasarannya yang begitu besar, saya tidak dapat lagi menutupinya. Terlebih dia begitu jelas memberi informasi mengenai dimana lokasi tepatnya Erni tinggal dan keadaan sekelilingnya. Hingga akhirnya saya meminta tolong untuk sesekali mengintip apakah suami saya pernah berkunjung ke sana. Akibatnya, saya sering berhubungan dengannya untuk mendapatkan informasi lebih darinya.

Dari sekedar menerima informasi dan meminta tolong lagi, akhirnya saya tidak dapat menahan lagi penderitaan yang saya alami. Saya akhirnya sering berkeluh kesah mengenai keadaan rumah tangga saya yang sebenarnya. Entah kenapa saya lakukan ini. Eri adalah totally stranger, yang seharusnya sama sekali tidak mengetahui kondisi intern rumah tangga kami. Tapi bagaimana lagi?

Saya sudah sering berkeluh kesah dengan orang tua mengenai suami saya. Mereka hanya menyuruh saya untuk bersabar. Dengan adik saya, mereka memang merasa kasihan kepada saya, namun mereka juga tidak bisa berbuat banyak karena kesibukan bisnisnya. Saya juga pernah berkeluh kesah dengan bibi (tante) saya yang belum menikah, namun dengan cepat dia menjawab, "Waduh, janganlah bicara itu kepada saya, saya tidak sama sekali tidak tahu masalah seperti itu!". Kemana lagi saya harus berkeluh?

Pada awal cerita saya kepada Eri, dia memang menganjurkan agar saya berbicara kepada orang tua saya. Namun itu merupakan anjuran basi bagi saya. Eri tidak putus asa. Dia terus memberi dukungan secara moral. Yang membuat diri saya seolah semakin tenang berada di sisinya untuk mendengarkan dan menerima dukungannya.

Kemudian dia pun membuka rahasia mengenai dirinya. Mengenai siapa dirinya sebenarnya dan bagaimana kondisi orang tuanya. Dari situ saya melihat beberapa kemiripan diantara kami berdua. Saya pun mulai comfortable apabila sudah berada di sisinya. Dan pertemuan pun sering kami atur. Entah itu berkedok kelompok belajar atau lainnya.

Hingga akhirnya, entah kenapa tumbuh rasa suka saya kepada dirinya, dan di suatu saat Eri memberanikan diri untuk menyentuh tangan saya dan memegangnya. Saya merasakan getaran yang ia jalarkan ke diri saya. Akhirnya tanpa saya sangka, ia mengutarakan perasaannya. Perasaan yang sama dengan apa yang saya rasakan terhadap dirinya.

Singkat cerita, kami mulai sepakat saling mengasihi. Dan kami pun mulai secara rutin bertemu untuk berbagi kasih. Walau pun hanya sebatas di dalam mobil saya.

Kekagetan saya yang berikutnya adalah sewaktu Eri tiba-tiba mencium bibir saya. Lucu rasanya saya mengenang kejadian tersebut. Seolah saya adalah seorang gadis yang baru pertama kali dicium oleh pria. Saya tidak tahu harus bagaimana.

Di satu sisi, saya memang mencintainya. Di sisi lain, saya sudah menikah dan bersuami. Kembali dia melayangkan kecupan dibarengi dengan sedikit lumatan pada bibir saya. Saya tetap tidak berkutik. Hingga akhirnya dia bertanya,"Kenapa tidak dibalas?". Setelah kami saling tatap untuk beberapa saat. Akhirnya..... saya pun membalas lumatan bibirnya.

Kisah kasih kami terus berjalan dengan sedikit bumbu saling cemburu apabila saya terkesan mulai dekat dengan suami saya, atau saya mendengar isu bahwa Eri berkenalan dengan seorang gadis. Tapi itu semua tetap tidak mempengaruhi cinta kami. Percumbuan kami semakin hangat. Dia pun mulai berani menggerayangi bagian-bagian tubuh saya. Baik dengan menggunakan tangannya atau dengan mulutnya.

Buah dada saya yang berukuran 36B ini sudah sering kali menjadi sasaran empuk mulutnya. Dan saya sangat menikmatinya. Saya pun sering mencumbu dadanya yang lapang, dan sesekali mempermainkan mulut dan lidah saya di pentilnya. Dia pun sangat menikmatinya.

Hingga akhirnya permainan kami mengalami peningkatan. Jemarinya mulai terampil menyusup kepada celana dalamku dan mempermainkan klitoris saya. Saya mulai merasakan geli dan nikmat bercampur menjadi satu, terlebih apabila ia kombinasikan dengan mencumbu tubuh saya.

Kami saling bergantian mencumbu hingga akhirnya pun saya hanyut dalam kebiasaan melakukan oral seks terhadapnya. Dia begitu surprise saat saya melakukan oral. Eri tidak menyangka, seperti halnya saya. Saya bahkan sempat terheran pada diri saya sendiri. Banarkah saya melakukan ini? Pertama kali saya melakukan oral seks terhadapnya, memang saya kikuk sekali. Eri hanya membuka sedikit celana dalamnya hingga kepala penisnya tersembul. Entah kenapa, saat saya sedang mencumbu tubuhnya, saya sangat terdorong untuk mencumbu penisnya dan memasukkannya ke dalam mulut saya.

Dan sejak saat itu, percumbuan kami belumlah lengkap apabila saya belum melakukan oral seks terhadapnya. Bagi saya, saya merasa memiliki hobby baru. Membuatnya nikmat melalui oral seks.

Saturday, June 16, 2007

Buah Dada


Buah dada atau payudara (tetek) merupakan salah satu bagian tubuh yang paling penting bagi seorang perempuan. Baik fungsinya digunakan untuk menyusuai bayi yang baru dilahirkan oleh seorang ibu hingga berumur 2 tahun. Payudara juga dapat berfungsi sebagai sarana penghubung dan rasa cinta kasih antara seorang ibu dan bayinya. Sebab hubungan intim antara ibu dan anak mulai tercipta saat anak mulai disusui oleh ibunya secara langsung. Sayangnya, kecenderungan dewasa ini banyak kaum wanita yang enggan menyusui bayinya secara langsung yang salah satu faktornya karena takut buah dadanya kendor atau mengalami perubahan akibat menyusui.

Bagi kalangan tertentu: artis, selebritis atau public pigur lainnya, buah dada atau payudara merupakan salah satu organ tubuh yang perlu mendapat perhatian dan perawatan khusus. Karena penampilan yang sexy dari seorang perempuan dapat dilihat dari bentuk dan ukuran buah dadanya. Buah dada yang kencang, padat berisi dan besar adalah impian bagi setiap perempuan masa kini, terutama bagi kalangan artis atau selebritis. Maka tak heran jika banyak selebritis (termasuk dari Indonesia) yang melakukan operasi untuk mendapatkan bentuk dan ukuran buah dada sesuai keinginan mereka. Tidak sedikit dari mereka yang melakukan suntikan silikon untuk memperbesar ukuran payudaranya.

Bagi kaum laki-laki, payudara wanita menjadi daya tarik tersendiri. Selain bentuk dan ukuran, putting payudara wanita bagi laki-laki adalah tempat yang paling ingin diraba, disentuh dan dicium. Karena daerah sekitar ini adalah zona paling sensitif dan memberikan rangsangan kenikmatan luar biasa bagi wanita. Erangan dan rintihan kenikmatan dari mulut wanita yang sedang disentuh, diraba dan dicium payudaranya akan memberikan rangsangan juga bagi laki-laki yang melakukannya.

Daerah rangsangan paling sensitif bagi wanita:
- Leher atau tengkuk
- Kuping
- Mulut atau bibir
- Buah dada & putting
- perut (pusar)
- Vagina
- Pinggul atau pantat

Ukuran buah dada wanita : 32A sampai dengan 46 (wow!)

Ukuran 32A Ukuran 34A Ukuran 36A














Ukuran 38C Ukuran 40 Ukuran 44











Friday, June 15, 2007

Perselingkuhan Bu Guru 2

This summary is not available. Please click here to view the post.

Celeb Gossip

"Gigli" might be plagued by bad buzz, but the media beast known as Bennifer puts on a happy face for the film's premiere. Jennifer Lopez, once again using the miracle of double-sided sticky tape, pores herself into a plunging chocolate-colored chiffon Gucci gown, accessorizing with an oyster-shell purse, blue chandelier earrings, and a brand new yellow diamond ring. Unfortunately, the future Mrs. Affleck's raccoon-like eye makeup, blah nude lips, and flattened face-framing tendrils of hair mar her otherwise fabulous look. Ben, who's looking more plastic with each passing day, styles a navy Yves Saint Laurent suit, a blue shirt, grey tie, and George Hamilton's tan.

Waiting to Exhale:
If there was a prize for best stomach-sucking at a photo op, Kim Cattrall would be a shoo-in for first prize. The newly single "Sex and the City" star storms the Hamptons in a French sailor-style striped halter top and a matching ruched skirt that shows off her toned tummy. Cattrall slips her pedicured toes into a pair of silver slides, which she contrasts with gold earrings and a gold-hued fringe purse.


Tres Jolie:
Angelina Jolie goes Goth at the premiere of "Lara Croft Tomb Raider: Cradle of Life," slinking down the red carpet in a sophisticated cowl-necked Ungaro gown and sexy Manolo Blahnik heels. The sultry siren wears her hair in a very Lara-like long ponytail, which draws one's eyes to her bare back and newest tattoo, which she had inked on in Thailand last April. The five columns of ancient Cambodian script on her left shoulder are said to ward off bad luck. Too bad they didn't help the film's tepid opening weekend grosses.

Tips Kesehatan


Ada cara menyenangkan bagi mereka yang sudah berpasangan dan ingin menurunkan berat badan, yakni Making Love (ML) atau berhubungan seksual. Cara ini bisa dipakai sebagai salah satu program diet penurunan berat badan.

Hal ini diakui Kerry McCloskey, model di New York dan juga seorang aktris. Menurut pengakuan penulis buku Ultimate Sex Diet itu, ia sukses menurunkan berat badan 23 pon atau 11,5 kg dalam waktu enam bulan setelah bertunangan. “Bukan karena stress, tetapi seks” katanya seperti dikutip situs WebMD.

McCloskey merasa lebih baik setelah behubungan seksual dengan tunangannya. “Semakin sering Anda melakukannya, semakin banyak pula endorphin yang dilepaskan,” ujar McCloskey. Hormon endorphin ini merupakan zat kimia otak untuk rasa bahagia.

Hubungan seksual sebenarnya dimulai dengan berpikiran seksi terlebih dahulu dan membuat seks sebagai prioritas. McCloskey merekomendasikan melakukan hubungan seksual 3-5 kali dalam seminggu.

Secara rata-rata, melakukan hubungan seksual membakar 150-250 kalori per 30 menit. ”Karena gratis dan menyenangkan, saya menemukan kalau hubungan seksual menjadi mesin olahraga yang paling mewah,” ungkapnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Laura Berman, Ph.D, LCSW. Tidak diragukan lagi, seks merupakan olahraga yang baik. Menurut asisten professor klinis kebidanan dan kandungan serta psikiater di Feinberg School of Medicine of Northwestern University, Chicago itu, “Seks membuat jantung Anda berdetak kencang meski Anda tidak melakukan acrobat seks dengan luar biasa. Seks merupakan salah satu bentuk olahraga, terutama bila Anda menggabungkan beberapa posisi yang berbeda”.

Saat Anda bergerak dan melenturkan otot-otot, bisa menjadi olahraga yang sangat baik. Anda bisa memasukkan seks sebagai 15-20 menit dari olahraga rutin Anda. Dan yang penting,”Melakukan hubungan seksual menjadi bentuk olahraga yang tidak menjemukan bagi banyak orang,” ujar direktur Berman Center ini.

Saat Anda bergairah dan mencapai orgasme, bisa menjadi aktivitas yang baik bagi system kardiovaskular. Karena itu, lanjut Berman,”Kami mengatakan kepada orang dengan kondisi kesehatan kardiovaskular yang buruk untuk menghindari hubungan seksual”.

Selain menyehatkan, menurut Howard Shapiro, MD, seseorang yang memiliki kehidupan seks yang menyehatkan akan sedikit saja mengalami frustasi,”Ini berarti, mereka akan makan lebih sedikit saat tidak frustasi,” ujar penulis buku Pictur Perfect Prescription ini.

Kehidupan seks yang sehat menurunkan stress. Mereka juga tidak kesepian. Dua hal ini berpengaruh terhadap penurunan berat badan seseorang. Saat kesepian dan mengalami stress, orang akan bealih ke makanan. Berarti, mereka makan lebih banyak.

Dengan kata lain, melakukan hubungan seksual sebagai bagian dari program penurunan berat badan boleh-boleh saja asal dilakukan dengan pasangan tetap Anda.

Thursday, June 14, 2007

Kenikmatan 2

Cerita sebelumnya.........

Rudy tertegun beberapa saat memandangiku yang sudah bugil bagian bawahnya itu. "Tubuh ibu memang sempurna, apalagi bagian bawah ini, benar-benar luar biasa” sambil tangannya mulai meraba dan mengelus lembut di bagian paling nikmat ini.


Situs getmoney-epub.blogspot.com, sebuah situs blog tentang seluk-beluk membuat blog (blogger) mulai dari mendesign templates, membuat banner, logo, mendapatkan private label (free articles) untuk content situs dan bagaimana maraup dollar dari bisnis Adsense-Google maupun trik mendapatkan uang dari memasang iklan di AdWords Google.


Dia mulai melepas kemejanya sehingga aku dapat melihat perutnya yang rata dan berotot serta dadanya yang berbulu itu. Lalu dia membuka sabuk dan celananya sehingga benda dibaliknya kini dapat mengacung dengan gagah dan tegak. Aku menatap takjub pada organ tubuh itu, begitu besar dan berurat aku sudah tidak sabar lagi menggenggam dan mengulumnya. Rudy begitu membuka pahaku lalu membenamkan kepalanya di situ sehingga selangkanganku tepat menghadap ke mukanya.

"Hhmm.. wangi, pasti Tante rajin merawat diri yah" godanya waktu menghirup kemaluanku yang kurawat dengan apik dengan sabun pembersih wanita.

Sesaat kemudian kurasakan benda yang lunak dan basah menggelitik vaginaku, oohh.. lidahnya menjilati klitorisku, terkadang menyeruak ke dalam menjilati dinding kemaluanku. Lidah tebal dan kumis tipisnya itu terasa menggelitik bagiku, aku benar-benar merasa geli di sana sehingga mendesah tak tertahan sambil meremasi rambutnya "ohh...ohhh...nikmatnya....ohhhhh". Kedua tangannya menyusup ke bawah bajuku dan mulai meremas payudara montokku, jari-jarinya yang besar bermain dengan liar disana, memencet putingku dan memelintirnya hingga benda itu terasa makin mengeras.

"Rud.... oohh.. saya juga mau....Rud....ohh...!" desahku tak tahan lagi ingin mengulum penis itu.

"Kalau begitu saya di bawah saja ya Tante" katanya sambil mengatur posisi kami sedemikian rupa menjadi gaya 69.

Aku naik ke wajahnya dan membungkukkan tubuhku, kuraih benda kesukaanku itu, dalam genggamanku kukocok perlahan sambil menjilatinya. Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah "pinangnya" kuemut sejenak, lalu jilatanku naik lagi ke ujungnya dimana aku mulai membuka mulut siap menelannya. Oohh.. batang itu begitu panjaaang dan berdiameter lebar persis seperti tubuh pemiliknya, sehingga akupun harus membuka mulutku selebar-lebarnya agar bisa mamasukkannya.

Aku mulai mengisapnya dan memijati buah "pinangnya" dengan tanganku. Rudy mendesah-desah enak menikmati permainanku, sementara aku juga merasa geli di bawah sana, kurasakan ada gerakan memutar-mutar di dalam liang vaginaku oleh jarinya, jari-jari lain dari tangan yang sama mengelus-elus klitoris dan bibir vaginaku, bukan itu saja, lidahnya juga turut menjilati baik anus maupun vaginaku. Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya. Selama 10 menitan kami menikmat permainan yang belum pernah aku lakukan sebelumnya bersama suamiku ini. Sungguh permainan kenikmatan paling sensasional...."ohhhh....."

Tiba-tiba dia menggeram sambil menepuk-nepuk pantatku "ohh....tante....oh.... ja...ohhhhh......", sepertinya menyuruhku berhenti, tapi karena sudah tanggung aku malahan makin hebat mengocok dan mengisap penis itu sampai dia susah payah menahan geraman nikmatnya. Akhirnya muncratlah cairan putih itu di mulutku yang langsung saya minum seperti kehausan, cairan yang menempel di penisnya juga saya jilati sampai tak bersisa.

Rudy menurunkan kaos tanpa lenganku dari bahu dan meloloskannya lewat lengan kananku, sehingga kini payudara kananku yang putih montok itu tersembul keluar. Dengan penuh nafsu langsung dia lumat benda itu dengan mulutnya. Aku menjerit kecil waktu dia menggigit putingku dan juga mengisapnya kuat-kuat, bulatan mungil itu serasa makin menegang saja. Dia membuka mulutnya lebar-lebar berusaha memasukkan seluruh payudara montok ku ke mulutnya, di dalam mulutnya payudaraku disedot, dikulum, dan dijilat, rasanya seperti mau dimakan saja milikku itu. Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku terasa sudah di puncak, mengucurlah cairan cintaku dengan deras "ohhh........nikmatnya....ohhhhh......". Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli di bawahku sehingga tangannya terhimpit diantara kedua paha mulusku.

Kembali lidahnya menjilati payudaraku yang sudah basah itu, sedangkan aku menjilati cairan pada tangannya yang disodorkan padaku. Tanganku yang satu meraba-raba ke bawah dan meraih penisnya, terasa olehku batang itu kini sudah mengeras lagi, siap memulai aksi berikutnya.

"Enggh.. masukin aja Rud..., Tante udah kepingin banget nih".

Dia membalik tubuhku, tepat berhadapan dengannya, tangan kananya memegangi penisnya untuk diarahkan ke vaginaku. Aku membukakan kedua bibir vaginaku menyambut masuknya benda itu. Setelah kurasakan pas aku mulai menurunkan tubuhku, secara perlahan tapi pasti penis itu mulai terbenam dalam kemaluanku. Goyanganku yang liar membuat Rudy mendesah-desah keenakan "ohh... enak...oh... terusss... tante...teruss... digoyang....ohhh...",
untung dia tidak ada penyakit jantung, kalau iya pasti sudah kumat. Kaosku yang masih menyangkut di bahu sebelah kiri diturunkannya sehingga kaos itu menggantung di perutku dan payudara kiriku tersingkap. Nampak sekali bedanya antara yang kiri yang masih bersih dengan bagian kanan yang daritadi menjadi bulan-bulanannya sehingga sudah basah dan memerah bekas cupangan.


Kedua tangannya meremas-remas kedua payudaraku, ketika melumatnya terkadang kumisnya yang tipis itu menggesek putingku menimbulkan sensasi geli yang nikmat. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku. Birahiku sudah benar-benar tinggi, nafasku juga sudah makin tak teratur, dia begitu lihai dalam bercinta, kurasa bukan pertama kalinya dia berselingkuh seperti ini. Aku merasa tidak dapat bertahan lebih lama lagi, frekuensi goyanganku kutambah, lalu aku mencium bibirnya. Tubuh kami terus berpacu sambil bermain lidah dengan liarnya sampai ludah kami menetes-netes di sekitar mulut, eranganku teredam oleh ciumannya. Mengetahui aku sudah mau keluar, dia menekan-nekan bahuku ke bawah sehingga penisnya menghujam makin dalam dan vaginaku makin terasa sesak. Tubuhku bergetar hebat dan jeritanku tak tertahankan lagi terdengar dari mulutku, perasaan itu berlangsung selama beberapa saat sampai akhirnya aku terkulai lemas dalam pelukannya.

Dia menurunkanku dari pangkuannya, penisnya terlihat berkilauan karena basah oleh cairan cinta. Dibaringkannya tubuhku yang sudah lemas itu di sofa, lalu dia sodorkan gelas yang berisi teh itu padaku. Setelah minum beberapa teguk, aku merasa sedikit lebih segar, paling tidak pada tenggorokanku karena sudah kering waktu mendesah dan menjerit. Kaosku yang masih menggantung di perut dia lepaskan, sehingga kini aku bugil total. Sebelum tenagaku benar-benar pulih, Rudy sudah menindih tubuhku, aku hanya bisa pasrah saja ditindih tubuh gemuknya. Dengan lembut dia mengecup keningku, dari sana kecupannya turun ke pipi, hingga berhenti di bibir, mulut kami kembali saling berpagutan. Saat berciuman itulah, Rudy menempelkan penisnya pada vaginaku, lalu mendorongnya perlahan, dan aahh.. mataku yang terpejam menikmati ciuman tiba-tiba terbelakak waktu dia menghentakkan pinggulnya sehingga penis itu menusuk lebih dalam.

Kenikmatan ini pun berlanjut, aku sangat menikmati gesekan-gesekan pada dinding vaginaku. Payudara montokku saling bergesekan dengan dadanya yang sedikit berbulu, kedua paha rampingku kulingkarkan pada pinggangnya. Aku mendesah tak karuan sambil mengigiti jariku sendiri. Sementara pinggulnya dihentak-hentakkan diatasku, mulutnya tak henti-hentinya melumat atau menjilati bibirku, wajahku jadi basah bukan saja oleh keringat, tapi juga oleh liurnya. Telinga dan leherku pun tak luput dari jilatannya, lalu dia angkat lengan kananku ke atas dan dia selipkan kepalanya di situ. Aahh.. ternyata dia sapukan bibir dan lidahnya di ketiakku yang halus tak berbulu itu, kumis kasar itu menggelitikku sehingga desahanku bercampur dengan ketawa geli.

"Uuuhh.. Rudd.. aakkhhhhhh.......... !" aku kembali mencapai orgasme.

Vaginaku terasa semakin banjir, namun tak ada tanda-tanda dia akan segera keluar, dia terlihat sangat menikmati mimik wajahku yang sedang orgasme. Suara kecipak cairan terdengar jelas setiap kali dia menghujamkan penisnya, cairanku sudah meleleh kemana-mana sampai membasahi sofa, untung sofanya dari bahan kulit, jadi mudah untuk membersihkan dan menghilangkan bekasnya. Tanpa melepas penisnya, Rudy bangkit berlutut di antara kedua pahaku dan menaikkan kedua betisku ke pundaknya. Tanpa memberiku istirahat dia meneruskan mengocok kemaluanku, aku sudah tidak kuat lagi mengerang karena leherku terasa pegal, aku cuma bisa mengap-mengap seperti ikan di luar air.

"Tante... saya juga udah mauuu......... !" desahnya dengan mempercepat kocokkannya.
"Di luar.. Rudy.. aku ahh.. uuhh.. lagi subur" aku berusaha ngomong walau suaraku sudah putus-putus.

Tak lama kemudian dia cabut penisnya dan menurunkan kakiku. Dia naik ke wajahku, lalu dia tempelkan penisnya yang masih tegak dan basah di bibirku. Akupun memulai tugasku, kukulum dan kukocok dengan gencar sampai dia mengerang keras dan menjambak rambutku. Maninya menyemprot deras membasahi wajahku, aku membuka mulutku menerima semprotannya. Setelah semprotannya mereda pun aku masih mengocok dan mengisap penisnya seolah tidak membiarkan setetespun tersisa. Batang itu kujilati hingga bersih, benda itu mulai menyusut pelan-pelan di mulutku. Kami berpelukan dengan tubuh lemas merenungi apa yang baru saja terjadi.

Wednesday, June 13, 2007

Kenikmatan

Pak Rudy adalah seorang agen perusahaan asuransi tempat dimana keluarga kami menjadi kliennya. Ia baru tiga kali datang ke rumahku untuk keperluan menagih premi asuransi. Biasanya yang menagih premi asuransi adalah Bu Sri dan 2 bulan yang lalu beliau memperkenalkan pak Rudy sebagai penggantinya. Dia adalah seorang pria berusia sekitar 30 tahunan, tinggi badan sekitar 170 cm an dan memiliki tubuh yang atletis. Sebelum bekerja sebagai agen asuransi, pak Rudy adalah seorang pemain Bola Volley yang handal di daerahnya. Tak heran kalau bentuk tubuhnya masih terlihat atletis dan bisa membuat wanita kesepian seperti aku mabuk kepayang.

Pada awalnya sih kedatangan pak Rudy ke rumahku layaknya seorang agen asuransi biasa, ngobrol tentang asuransi sebentar dan setelah kubayar premi asuransi beliau langsung pamit. Tapi pada kedatangan yang ketiga ke rumahku, jalan ceritanya menjadi hal yang tidak biasa dan menjadi kenangan paling indah dan sensasional semenjak aku menjadi ibu rumah tangga dari suami seorang pengusaha dan memiliki 2 orang anak yang mulai beranjak remaja. Usiaku memang tidak muda lagi, 42 tahun, tapi kata orang-orang bentuk tubuh indahku tetap saja bisa membuat seorang laki-laki terperangkap dalam hayalan kenikmatan sesaat. Apalagi bentuk buah dadaku (ukuran 36A? ohh….indah nian) yang tetap terjaga dengan baik, tidak kalah dengan buah dada wanita usia 20 tahunan.

Pada suatu hari aku sedang di rumah sendirian, setelah suamiku berangkat ke kantor dan 2 anakku pergi ke sekolah. Untuk mengisi kegiatan harian, biasanya antara jam 9 – 10 pagi aku melakukan fitness di rumah. Aku biasanya memakai pakaian yang enak dipakai dan menyerap keringat berupa sebuah kaos putih tipis tanpa lengan dengan belahan dada rendah sehingga buah dadaku yang montok itu agak tersembul keluar terutama kalau sedang menunduk. Apalagi aku tidak memakai BH (Bra kesukaanku merk Felina atau Wacoal), juga sebuah celana pendek ketat merk 'Wacoal' yang berbahan tipis dan mencetak pantatku yang padat berisi. Waktu aku sedang melatih pahaku dengan sepeda fitness, tiba-tiba terdengar bel berbunyi, segera saja kuambil handuk kecil dan mengelap keringatku sambil berjalan ke arah pintu. Kulihat dari jendela, ternyata Pak Rudy yang datang, pasti dia mau menagih premi asuransi karena ini memang sudah waktunya kami membayar.

Kubukakan pagar dan kupersilakan dia masuk. "Silakan Pak duduk dulu ya, sambil nunggu saya ambil uangnya" senyumku dengan ramah sambil mempersilakannya duduk di ruang tengah.

"Kok sepi sekali ya Bu, pada kemana yang lain?"

"Biasalah pak Rudy, kalau jam segini memang sepi di rumah ini, ya anak-anak kan belum pada pulang dan bapaknya anak-anak juga biasanya pulangnya malam”

“Ohh………?!” Pak Rudy tersenyum manis sambil matanya sekilas menatap ke arah gunung kembarku dengan 2 buah putting yang tersembul dibalik kaos putih tipis yang basah oleh keringat. Saat itu aku memang tidak memakai BH, sehingga putting buah dadaku terlihat jelas. Aku jadi risih juga dan buru-buru aku bilang

“Sebentar ya Pak, saya ambil uangnya dulu” untuk mengalihkan perhatian.

“Silahkan bu….” Jawab pak Rudy dengan tetap memberikan senyum manisnya dan tatapan matanya yang agak nakal saat itu.

Setelah ku ambil uang di kamar dan balik ke dapur untuk membuatkan minuman, sesaat imajinasi nakal mulai merambah pikiranku. Apalagi tadi malam hasrat untuk melakukan hubungan badan dengan suamiku tidak tercapai akibat kelelahan setelah sehari penuh bekerja di kantor. Dan kejadian seperti ini sudah berjalan lama, menahan hasrat birahi kewanitaan yang menggebu-gebu dan siap meledak setiap saat. Aku menggigit bibir bawahku menahan hasrat birahiku yang tiba-tiba muncul bak gunung berapi yang siap meledak memuntahkan magma panas yang membara.

"Mari diminum air-nya Pak!", tawarku lalu aku duduk di depannya dengan menyilangkan kaki kananku sehingga pahaku yang jenjang dan putih itu makin terlihat. Suasana mesum mulai terasa di ruang tamuku yang nyaman itu dan itu mulai menggoda nafsu birahiku Dia menanyaiku sekitar masalah anak-ana, seperti sekolah, hoby, keluarga, dan kegiatan ku dan suami selama ini, tapi mata nakalnya terus memandang ke arah buah dada dan dua putting yang kian mengeras dan menggoda (sengaja kereman-remas buah dada dan putingku agar tambah membesar dan mengeras saat menyiapkan minuman di dapur).

"Bu Dewi lagi olah raga yah, soalnya badannya keringatan dan kaosnya basah kuyup gitu” Tanya pak Rudy sambil matanya menatap wajahku dengan lembut.

"Iya nih Pak, biasa kan ibu-ibu seusia saya harus bisa menjaga bentuk tubuh agar suami puas dan betah tinggal di rumah” kataku mulai memancing suasana makin panas.

“Cuma sekarang jadi pegel banget nih, pengen dipijat rasanya, Bapak bisa bantu pijitin nggak?" godaku sambil mengurut-ngurut paha mulusku.

Tanpa diminta lagi dia segera bangkit berdiri dan pindah ke sebelahku, waktu berdiri kuperhatikan ia melihat putingku yang menonjol dari balik kaosku, juga kulihat penisnya mengencang dibalik celananya yang membuatku tidak sabar ingin rasanya mengenggam benda itu

"Mari Bu, kesinikan kakinya biar saya pijat" Aku lalu mengubah posisi dudukku menjadi menyamping dan menjulurkan kakiku ke arahnya. Dia mulai mengurut paha hingga betisku. Uuuhh.. pijatannya benar-benar enak, telapak tangannya yang kasar itu membelai pahaku yang putih mulus hingga membangkitkan birahiku. Akupun mendesah-desah sambil menggigit bibir bawahku.

"Pijatan saya enak ya Bu?" tanyanya.

"Iya Rudy, terus dong.. enak nih.. emmhh!" aku terus mendesah membangkitkan nafsu Rudy, desahanku kadang kusertai dengan geliat tubuh. Dia semakin berani mengelus paha dalamku, bahkan menyentuh pangkal pahaku dan meremasnya.

"Enngghh.. Rudd...!" desahku lebih kuat lagi ketika kurasakan jari-jarinya mengelusi bagian paling sensitive dari tubuh indahku. Saat-saat seperti yang paling kunantikan selama ini.

Tubuhku makin menggelinjang-gelinjang sehingga nafsu Rudy pun semakin naik dan tidak terbendung lagi. Celana sportku ditariknya secara perlahan sambil matanya menatap mataku untuk meminta ijin dan aku kedipkan 2 mataku dengan senyum lembut tanda kepasrahan (Emh…ini yang aku harapkan, ucapku dalam hati). Dengan perlahan pula, ditariknya celana dalamku (CD kesukaanku merk Hanky Panky).

"Aaww.. Rudy kamu nakal ihh....!" aku berlagak kaget sambil menutupi kemaluanku dengan telapak tanganku.

Melihat reaksiku yang malu-malu kucing ini dia makin gemas saja, ditariknya celanaku yang sudah tertarik hingga lutut itu lalu dilemparnya ke belakang, tanganku yang menutupi kemaluan juga dibukanya sehingga kemaluanku yang berambut tipis itu (baru 1 bulan yang lalu kucukur rambut di kemaluanku) tampak olehnya, klitorisku yang merah merekah dan sudah becek kini siap dijelajahinya.

Rudy tertegun beberapa saat memandangiku yang sudah bugil bagian bawahnya itu. "Tubuh ibu memang sempurna, apalagi bagian bawah ini, benar-benar luar biasa” sambil tangannya mulai meraba dan mengelus lembut di bagian paling nikmat ini.

Bersambung..... besok!.

Saturday, June 9, 2007