Friday, June 1, 2012

Bahaya Es Balok

Pernahkah anda minum es teh, es jeruk, es campur, es dawet, atau es-es lainnya? Mungkin anda meminum minuman tersebut, tanpa memperhatikan es apa yang digunakan dalam minuman anda. Apakah itu es hasil dari kulkas rumahan, ataukah es balok? Bila menggunakan es balok, maka mari membahas bagaimana proses pembuatan es balok.

Sepintas, antara es balok dan es rumahan lainnya, terlihat sama. Sama-sama dingin, dan juga sama-sama terbuat dari air. Sedangkan pembedanya, hanyalah ukuran dari kedua jenis es itu sendiri.

Namun tahukah anda, bila es balok terbuat dari air sungai, yang terdapat [maaf] kotoran manusia/hewan, sampah organik/non organik, dan juga bakteri-bakteri yang berbahaya lainnya? Hal ini menjadi lumrah, karena pada awalnya, fungsi dari es balok hanyalah untuk mendinginkan minuman kemasan dalam botol.


Es balok yang disalahgunakan untuk campuran minuman, biasanya ditemukan di warung-warung pinggir jalan. Namun untuk restoran, kecil kemungkinan mereka untuk menggunakan es balok. Namun, bisa saja terjadi.

Beginilah proses bagaimana es balok itu sendiri, dapat sampai ke tangan yang salah.

Awalnya, para pekerja es balok mengambil air sungai yang kotor, lalu disaring menggunakan alat seadanya. Misalnya kain, dengan penyaringan yang berulang-ulang. Namun tetap saja, bakteri yang ada tidak akan seluruhnya tersaring.

Lalu yang kedua, mereka memberikan kaporit dalam jumlah yang cukup banyak. Agar air terlihat "putih bersih". Tapi ingat. "don't look the book just from the cover" ^^. Kelihatannya saja bersih, namun tetap banyak bakteri di air tersebut, sebut saja bakteri e coli yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Yang ketiga, barulah proses pembekuan air tersebut. Prosesnya hampir sama dengan cara kita membuat es di kulkas. Bagaimana dengan bakteri yang ada? Mereka tidak akan sepenuhnya mati, bila ikut dibekukan. Mereka setidaknya hanya "tertidur" sementara dalam dinginnya es. Hiii ..

Lalu yang keempat, inilah saatnya pendistribusian es, ke para konsumen. Namun, saat pendistribusian es tersebut, ada saja para pemilik depot, atau warung-warung di pinggir jalan, membeli es tersebut. Para penjual es balok ini pun, dengan senang hati menjual es balok itu.

Namun, di sini letak masalahnya. Para pemilik warung pinggir jalan tersebut, [sangat] sering menyalahgunakan penggunaan es balok tersebut. Es balok yang awalnya dibuat untuk mendinginkan air minum kemasan, malah digunakan sebagai bahan pendingin di es teh, es jeruk, dll. Bayangkan saja, es balok yang terdapat banyak kumannya, masuk ke botol minuman anda. Hiyh .. Bahkan saya akhir-akhir ini, tidak pernah membeli minuman si warung, dengan awalan "es" di depannya, seperti es teh, es jeruk, dll. Saya hanya membeli minuman, dengan akhiran "hangat", seperti teh hangat, jeruk hangat, dan "hangat-hangat" lainnya.

Ini semua disebabkan naiknya harga sembako, yang berimbas pada pemikiran para pemilik warung, yaitu "tidak masalah es balok atau es biasa, yang penting adeeem~"

Bagaimana? Masih mau beli es teh?

sumber : http://runknow-ch.blogspot.com/2009/08/bahaya-es-balok.html

No comments:

Post a Comment