Terbangun dari tidur tanpa selimut
Pagi ini terik, kawan
Matahari berkacak pinggang
Keringat berjatuhan dengan sendirinya
Seperti malam kemarin
Pendingin masih terjaga
Saat dia ucapkan selamat pagi
Selamat datang di Kota Taranoate
Terbersit sebuah tanya
Apakah ini matahari yang sama?
Karena dia begitu tajam menatap
Tatapanya kunamakan beringas
Kopi hitam kupu-kupu
Tersaji dalam sentuhan keakraban
Manise tersenyum ramah
Lebur sudah gersang yang kurasakan
Kota ini panas terasa
Tapi hangatnya kekeluargaan yang lebih kurasakan
Matahari ini terik membakar tubuh
Namun ikatan persaudaraan ini begitu menyejukkan
Beribu terima kasih tidak mampu membalasnya
Karena semua tidak akan terlupakan
Sungguh begitu besar yang kudapat hari ini
Taranoate tidak akan tergantikan di hatiku
No comments:
Post a Comment