Wednesday, November 28, 2007

Gadis Pemijat 5


Untung saja kolam renangnya tidak dalam sehingga bisa enak kami bercinta. "Ughhh..." desahnya agak terkejut, ia pun membalas ciumanku. Aku tidak melucuti pakaian renangnya, aku cuma menyibakkan sedikit cawat bawahnya sehingga liang kemaluannya kelihatan. Uhhh, kelihatan menggairahkan sekali kemaluannya di dalam air yang jernih itu. Dengan ganas aku menciumi bibirnya yang basah serta meremas lembut dadanya yang terbalut baju renang yang tipis itu. Ema kelihatan sangat cantik dan segar dengan badan dan rambut yang basah terurai.

"Ahhh... sayang... nanti kelihatan orang," katanya khawatir.

"Tenang Sayang... tak ada yang melihat kita begini..." kataku.

"Baiklah... Ndra kubuat kamu 'KO' di kolam," tantangnya.

Ia langsung memelorotkan celana renangku, batang kemaluanku yang sudah tegang pun menyembul dan kelihatan asyik di dalam air. Ema mengocok kemaluanku di dalam air. "Mmm..." geli dan sejuk rasanya. Tanpa menunggu lama lagi aku ingin memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.

"Ema... kumasukin yah?"

Ema pun tanpa ragu menganggukkan kepala tanda setuju.


"Baik Sayang..."

Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Ema sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya.

"Argghh..." ia menyeringai ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir kemaluannya.

Aku pun segera mengangkat Ema ke pinggir kolam dan kubaringkan dia, kutekuk lututnya sehingga lubang kemaluannya kelihatan menganga.

"Siap Sayang..."

Aku mulai memasukkan sedikit.

"Uhhhh..." padahal baru kepalanya saja yang masuk.
"Aahhh.. Sayang, punyamu terlalu besarr..."

Aku pun segera menekan lagi dan akhirnya "Blesss..." seluruhnya bisa masuk.

"Uhhh... ahhh... mmmhhh," erangnya menahan gesekanku.
"Sshhh... ssss, enak kan Sayyy..." kataku terengah.
"Huuff... uhhh... ayoo terus Ssayy... ennnakk..."

Terdengar bunyi yang tak asing lagi, "Crep.. crepp... sslepp..." asyik kedengarannya, aku semakin giat memompanya. Kemudian aku ingin ganti posisi, aku suruh Ema menungging.

"Ayolah Sayang... puaskan aku..."

Ia pun menungging dengan seksinya, terlihat lubang kemaluannya merekah, menarik untuk ditusuk. "Sleppp..." batang kemaluanku kumasukkan.

"Ahhh.. ssss... ahhh..." desahnya penuh kenikmatan.

Nafasnya semakin memburu.

"Huff... ehhh... mmm..." aku terengah.

Kupercepat gerakanku, "Slep... slep.. slep.. slep..."

"Ahhh... Ssayangg... bentar lagi aku nyampe nihh..." kataku terburu.
"Aakuu... jugaa..."

Himpitan liang kemaluan Ema yang kencang dan basah membuat maniku tak kuasa lagi untuk keluar, dan akhirnya Ema pun mencapai puncaknya.

"Ooohhh... akuu lagi Sayanggg..."

Cairan kemaluannya pun membanjir, hal ini semakin membuatku juga tidak tahan.

"Aaahhh... aku juga Sayangg!" erangku penuh kenikmatan.
"Cepat cabut... keluarin di luarr...!" sergahnya.

Dengan cepat segera kucabut kemaluanku, Ema pun tanggap ia pun memegangnya dan mengocoknya dengan cepat.

"Aauuhhh! nikmattt!"
"Crut..." spermaku pun keluar.
"Eerghhh... ahh..." tapi sedikit, maklum terforsir.
"Aahh... kok sedikit Sayanggg..." katanya meledek.
"Eemmhh... ah... habis nih cairanku..."

Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku. Aku mengelus rambutnya yang basah, kukecup keningnya, "Cup! I love you Sayang..."

Sejak itulah kami sering melakukannya, baik di mobil maupun pada di sebuah gubuk di hutan kala kami berburu bersama. Dalam hatiku aku berkata, gadis pemijatlah yang membuatku jadi begini, membuatku menjadi begini, membuatku menjadi "bercinta". Yah...!

------------SELESAI-----------------------

Cerita Minggu Depan


"Aahh..ahhhh...yang keras pencetnya !” desahku makin gila bersamaan dengan birahiku yang makin tinggi.

Hentakan badanku makin keras sampai kepala penis itu terkadang menyodok-nyodok rahimku. Keringat pun bercucuran pada tubuh dan wajah kami apalagi kamar ini tidak ber-AC, cuma dipasang exhaust van di atas pintu. Walaupun aku berusaha agar tidak terlalu gaduh mengingat hari masih terang dan banyak orang lalu lalang, namun sesekali aku tak kuasa menahan jeritan
kecil kalau hentakannya kencang atau mengenai G-spot ku. Memang tidak nyaman melakukannya pada saat dan tempat seperti ini, tapi kalau sudah kebelet ya apa boleh buat, lagipula ada sensasi tersendiri juga bermain dalam keadaan tidak safe seperti ini.

Bisnis Luar Biasa====> http://www.dt88-network.info






No comments:

Post a Comment