Satu tahun, dua tahun, hingga tiga tahun berlalu. Dan dirinya pun dipanggil oleh dokter untuk uji test perkembangan tentang psikologisnya.
“Kamu sudah tau bahwa kamu ini siapa??”, kata dokter.
“Sudah dokter”, sahut si orang gila.
“Jadi kamu ini siapa??”
“Saya ini orang dokter!”, sahut orang gila.
“Bener?!?”, dokter pun langsung bertanya lagi.
“Iya dokter, saya ini orang, bukan jagung lagi!”, dengan PD orang gila itu menjawab.
“Sudah dokter”, sahut si orang gila.
“Jadi kamu ini siapa??”
“Saya ini orang dokter!”, sahut orang gila.
“Bener?!?”, dokter pun langsung bertanya lagi.
“Iya dokter, saya ini orang, bukan jagung lagi!”, dengan PD orang gila itu menjawab.
Dokterpun mulai merasa senang karena melihat ada perkembangan terhadap psikologis dan mental si orang gila tersebut. Lalu dokter memberikan pertanyaan lagi,
“Jadi, kamu nggak takut sama ayam lagi kan?”
“Nggak dokter, saya nggak takut sama ayam lagi”, kata orang gila.
“Bagus kalau begitu, rasanya kamu su….”, (belum selesai dokter bicara, tiba-tiba orang gila itu segera balik bertanya kepada dokter).
“Nggak dokter, saya nggak takut sama ayam lagi”, kata orang gila.
“Bagus kalau begitu, rasanya kamu su….”, (belum selesai dokter bicara, tiba-tiba orang gila itu segera balik bertanya kepada dokter).
“Tapi dokter, saya punya satu pertanyaan”.
“Apa itu??”, jawab si dokter sambil mengernyitkan dahinya.
“Ayam itu.., apakah ayam-ayam itu sudah tahu kalau saya sekarang berubah jadi orang??”
“Apa itu??”, jawab si dokter sambil mengernyitkan dahinya.
“Ayam itu.., apakah ayam-ayam itu sudah tahu kalau saya sekarang berubah jadi orang??”
No comments:
Post a Comment