www.voa-islam.com |
Telah dia titipkan rasa
Menyalakan bara dalam dada
Kepada nafsu
Rakus...
Lapar...
Akan kepuasan
Ketika itu bisikan terdengar nyaring
Diujung telinga memekik kencang
Menuntun arah yang mereka bilang sesat
Ajakan demi ajakan bertubi
Memapah langkah menuntun hasrat
Membimbing pada jalan yang mereka sebut laknat
Tapi dia tak peduli
Kumantapkan kaki jelajahi rimba sorgawi
Telusiri kepuasan dan nimatnya keindahan
Disana kedamaian yang dijanjikan itu
Dalam pelampiasan membabi buta
Ketika jalan begitu lebar terbuka
Ketika birahi memuncak
Orgasme seakan kewajiban yang tak terelakan
Terlempar sudah batasan itu di ujung ranjang
Meyatu dengan pelindung yang tak mereka kenakan lagi
Diatas cawat hitam hari ini
Hari kemarin dan tahun lalu
Juga rencana di kemudian hari
Telah musnah dalam ruangan tak berpenghuni
Hasrat
Birahi
Nafsu
Terkubur dalam tanah merah hari ini
Beribu maaf berjuta pengampunan
Kupersembahkan sebagai pengiringmu di alam sana
Sahabat
Saudara
Semoga engkau ucapkan maaf itu sebelum nafasmu berhenti
Amiiin...
****
Teruntuk sahabat yang meninggal dengan vonis positiv HIV hari ini. 26 februari 2012
No comments:
Post a Comment