Tampil cantik memang dambaan setiap wanita diseluruh dunia. Tidak sedikit wanita yang nekad untuk melakukan apa saja demi tampil cantik dan menjadi pujaan setip lelaki. Dari zaman dulu bahkan hingga sekarang memang banyak metode kecantikan yang extreme, mulai dari cara kuno yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang, hingga metode modern dengan alat-alat canggih dan dengan berbagai bahan, bahkan yang mengandung bahan-bahan/zat-zat kimia yang berbahaya.
Kali ini saya akan membahas metode kecantikan yang diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka, dan cara-cara mereka untuk tampil cantik bisa dibilang extreme karena mereka rela menyiksa diri mereka dan menahan rasa sakit selama bertahun-tahun.
Inilah 4 tradisi yang extreme untuk tampil cantik :
1. Mengecilkan Kaki
Tradisi ini berasal dari negara China sebelum abad 20, yang berlaku bagi semua wanita dari kalangan menengah keatas. Karena mereka berpendapat kecantikan seseorang dapat dilihat dari kakinya dan juga dapat membangkitkan gairah seksual laki-laki. Untuk mengecilkan kaki ini dilakukan sejak mereka berusia 5 - 8 tahun, dengan cara mengikat 4 jari kaki mereka kecuali jempol dengan kain kebawah telapak kaki dan dijahit agar 4 jari tersebut tidak berkembang dan menyatu dengan telapak kaki. Untuk mendapatkan semua itu mereka rela merasakan sakit, infeksi bahkan patah tulang.
2. Memanjangkan Leher
Leher yang panjang menandakan keanggunan seseorang. Suku pedalaman Paudang, Thailand melakukan tradisi ekstrem ini dengan memakai kumparan logam dileher. Dengan bertambahnya usia maka jumlah kumparan juga ditambah sehingga tulang leher akan bertambah secara alamai.
Dan mereka takut untuk melepas logam-logam tersebut dari lehernya karena merasa takut, mungkin karena mereka sudah terbiasa dengan logam itu selama puluhan tahun.
3. Peregangan Bibir
Tradisi Labret atau melebarkan bibir dilakukan oleh wanita suku Mursi di Ethiopia. Biasanya ini dilakukan sejak mereka berusia 13-16 tahun atau menjelang pernikahan. Untuk mendapatkan bibir yang lebar ini mereka akan menindik bibir membentuk lubang selebar 1-2cm, lalu meletakkan sejenis piringan bulat didalamnya. 2 atau 3 minggu sekali piringan ini diganti dengan yang lenih besar hingga diameter bibir menjadi 15-25cm.
No comments:
Post a Comment